BAB I
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
PENDAHULUAN
Makhluk hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan organ tubuh, kebiasaan hidup, habitatnya, dan tingkah lakunya.Keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan yang berbeda akan berbeda pula. Misalnya daerah yang subur memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang kurang subur. Jumlah jenis makhluk hidup yang ada di bumi belum diketahui dengan pasti. Menurut para ahli sampai saat ini telah dikenali lebih dari 2 juta hewan dan lebih dari 400 ribu jenis tumbuhan. Jenis mikroorganisme dan organisme yang belum dikenali diperkirakan 200 ribu jenis.
A.Keanekaragaman Makhluk Hidup
Di permukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup, baik itu di daratan maupun di lautan. Bagaiamana dengan halaman sekolahmu? apakah juga dihuni makhluk hidup? Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di halaman sekolahmu! Berapa macamnya? Apakah makhluk hidup yang kamu jumpai itu sama? Coba lihat apakah daun dalam satu jenis pohon sama? Terdapat beberapa macam variasi bentuk daun dalam satu jenis pohon. Variasi–variasi inilah yang menunjukkan bahwa makhluk hidup itu mempunyai keanekaragaman.
Keanekaragaman hayati berarti ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah serta sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, baik tingkat genetik (dalam satu spesies), tingkat jenis(spesies), maupun tingkat ekosistem.
Apa yang dimaksud keanekaragaman? Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
a.Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
b.Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
c.Pembuangan limbah industri yang sembarangan.
d.Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab
Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
Indonesia yang beriklim tropis memiliki beraneka ragam makhluk hidup, baik yang hidup di daratan maupun di lautan. Keanekaragaman makhluk hidup merupakan kekayaan yang sangat berharga. Keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang dimiliki di Indonesia harus kita jaga dan kita lestarikan dengan sebaik-baiknya.
Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Ada beberapa tipe keanekaragaman fauna yang dimiliki wilayah Indonesia, yaitu:
Tipe | Wilayah | Contoh Spesies |
Tipe Oriental | Indonesia bagian barat. Termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. | Mamalia berukuran besar misalnya gajah, banteng, harimau, dan badak. Berbagai jenis primata misalnya monyet, kera, orang utan, dan tarsius. |
Tipe Australia | Indonesia bagian timur. Termasuk Maluku dan Papua. | Mamalia bertubuh kecil. Terdapat hewan berkantong, misalnya kangguru, dan kaskus. Terdapat burung berbulu indah misalnya cendrawasih, dan betet. |
Tipe Peralihan | Sulawesi, Lombok, dan Nusa Tenggara. | Disebut daerah Peralihan karena spesies yang ada merupakan peralihan antara tipe Oriental dan tipe Australia misalnya maleo, anoa, tarsus, dan babi rusa. |
B.Mengapa Dapat Terjadi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kenekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh factor genetic dan factor lingkungan. Factor genetic atau factor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Factor genetic ditentukan oleh gen atau pembawa sifat.
Factor lingkungan adalah factor dari luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya microoaganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.
1.Perkawinan(Persilanglan)
Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman. Perkawinan yang dimaksud adalah perkawinan antar individu berbeda sifat, tetapi tergolong dalam jenis (spesies) yang sama.
Perkawinan antara spesies yang berbeda mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunannya itu tidak mampu menghasilkan keturunan yang baru. Yang mana keturunan yang baru itu, merupakan keturunan yang steril.
Perkawinan antar individu didalam jenis (spesies) yang sama akan menghasilkan keturuna yang fertil. Artinya, keturunan tersebut mampu berkembang biak menghasilkan keturunan berikutnya. Didalam spesies yang sama terdapay perbedaan sifat. Perkawinan antar makhluk hidup yang berbeda sifat dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat baru. Keturunan dengan sifat yang baru tersebut merupakan individu baru. Perkawinan demikian disebut pembastaran atau persilangan. Jadi, melalui pembastaran akan muncul keanekaragaman yang baru.
Persilangan buatan banyak dilakukan pada tumbuh-tumbuhan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat baru yang unggul. Misalnya, persilangan tebu untuk memperoleh bibit tebu yang unggul. Demikian pula dengan untuk mendapatkan bibit padi, jagung, dan kedlai atau hewan budidaya tertentu.
2.Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup yang ada. Berikut akan diberi contohnya :
· Biasanya jenis makhluk yang ada di daerah subur lebih banyak dibandingkan dengan di daerah gersang. Jadi, keanekaragaman makhluk hidup di daerah subur lebih tinggi daripada di daerah gersang. Indonesia termasuk daerah Negara yang subur dan memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi.
· Disebuah batu di tepi sungai terdapat berbagai makhluk hidup. Misalnya lumut, tumbuhan paku, rumput, lumut kerak, dan siput. Keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering berbeda dengan keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering. Dalam contoh ini, keanekaragaman dipengaruhi oleh kelembapan dan ketersediaan air.
Dipermukaan bumi terdapat berbagai spesies makhluk hidup. Sebagaimana telah di uraikan, makhluk hidup yang berbeda spesies tidak dapat menghasilkan keturunan yang fertile. Bahkan, makhluk hidup yang berbeda spesies ada yang tidak dapat melakukan perkawinan.
Bagaimana terjadinya makhluk hidup yang beranekaragaman ? Makhluk hidup berada di dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Makhluk hidup harus dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) terhadap lingkungannya. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan lestari. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut dapat memunculkan spesies baru.
C.Tindakan Manusia yang Mengakibatkan Menurunnya Keanekaragaman Makhluk hidup
Aktifitas manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa di antaranya telah punah. Sebagai contoh, Australia selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia, ikan, dan katak, 200 jenis invertebrata, dan 209 jenis tumbuhan.
Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.
Kepunahan keanekaragaman makhluk hidup diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1.Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak dapat lagi hidup dengan terntram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.
2.Penggunaan Pestisida
Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.
3.Pencemaran
Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga
4.Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan tersebut.
5.Masuknya Jenis Tumbuhan dan Hewan Liar
Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh tumbuhan dan hewan asli.
6.Penebangan
Penebangan lhutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
7.Seleksi
Secara tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga gadung, mangga manalagi, jambu bangkok
Sebaliknya kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng.
Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.
Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
8.Fragmentasi dan Hilangnya Habitat
Pembuatan bendungan, pembangunan daerah pinggir pantai, ekstensifikasi pertanian, penebangan hutan.
9.Introduksi Spesies
Yaitu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
10.Eksploitasi Hewan dan Tumbuhan yang Berlebihan
Misal penggunaan padi unggul menyebabkan punahnya padi tradisional.Kebutuhan pangan dan ketamakan manusia.
11.Pencemaran Tanah, Air, dan Udara
Mikroorganisme tanah banyak yang mati akibat pencemaran dari limbah logam berat perindustrian dan pertanian, tumbuhan dan organisme tanah di hutan rusak karena hujan asam.
12.Perubahan Iklim Global
Pencemaran udara mengakibatkan kenaikan suhu bumi. Tiap kenaikan 1° C akan menggantikan batas toleransi beberapa spesies di daratan sekitar 125 km ke arah kutub atau 150 m vertikal ke arah gunung. Permukaan air laut akan naik dan beberapa pulau akan tenggelam.
13.Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan
Pemuliaan tanaman menyebabkan terjadinya sistem penanaman monokultur sehingga keanekaragaman hayati di suatu wilayah menurun.
14.Penebangan Hutan Alam
Hutan merupakan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia. Hutan berfungsi sebagai penyedia bahan baku, sumber plasma nutfah(materi genetic), dan system penunjang kehidupan. Hutan disebut sebagai paru-paru bumi sebab menyediaakan oksigen dan menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis, menyerap polutan, serta memelihara keseimbangan siklus hidrologi dan stabilitas iklim.Jika hutan dialih fungsikan menjadi jalan raya, pabrik, perumahan, maka dapat engganggu keanekaragaman makhluk hidup.
15.Pembuangan Limbah Industri
Limbah industry harus diolah terlebih dahulu. Jika limbah industry dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran, penyakit, akibatnya mengganggu kesehatan dan keanekaragaman makhluk hidup.
16.Perburuan Hewan yang Tidak Bertanggung Jawab
Indonesia yang memiliki aneka jenis funa harus kita jaga kelestariannya. Jika manusia melakukan perburuan secara liar dan berebihan dapat merusak keanekaragaman fauna.
D.Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.Sumber Obat dan Kosmetik
· Masyarakat Lombok mengenal pule, laos, turi, temulawak, alang-alang, pepaya, sukun, nenas, jahe, jarak, lada, kopi, pisang, lontar, cemara, bangkel, dan duwet sebagai obat kontrasepsi dan diramu menjadi 30 macam obat lain.
· Masyarakat Sumbawa mengenal akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, dan kayu sengketan sebagai ramuan minyak urat.
· Masyarakat Rejang Lebong, Bengkulu menggunakan Peronema canescens danBrucea javanica untuk obat malaria.
2.Sumber Pangan, Papan, dan Sandang
Contoh : Daging ayam dan daging sapi yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan, batang pohon jati yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rumah, dan pohon kapas sebagai sumber sandang.
3.Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Suaka marga satwa dan cagar alam dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian, karena dari tempat tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi atau pengetahuan mengenai aneka ragam flora dan fauna.
4.Sarana Peningkatan Nilai Budaya
Yang dimaksud nilai budaya ialah hasil karya seseorang yang berasal dari kekhasan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah bentuk sayap dan cara terbang burung yang memberikan inspirasi dalam penemuan pesawat terbang.
5.Sumber Plasma Nutfah
Yang dimaksud sumber pendapatan yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
6.Sarana Rekreasi
Melimpahnya Keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai kawasan ekoturisme (wisata alam).
7.Penunjang Keberlanjutan Ekosistem
Keanekaragaman Hayati yang tinggi akan memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Sebagai contoh adalah peran Orang Utan sebagai penyebar biji. Menurut penelitian Dr. Birute Galdikas, di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan diketahui jika Orang Utan di Kalimantan memakan kira – kira 200 jenis buah – buahan dan menjadi perantara penting bagi penyebaran 70 persen jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting. Dengan demikian dapat disimpulkan jika keberadaan Orang Utan di Kalimantan musnah maka kondisi keanekaragaman hayatinya, khususnya tumbuhan juga terancam punah.
8.Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia terutama pada era industri saat ini. Keanekaragaman hayati ternyata juga mempunyai peran penting dalam penyediaan energi bagi kehidupan manusia. Sebagaimana kita ketahui sumber energi yang berupa minyak dan gas (Migas) berasal dari fosil – fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama jutaan tahun. Selain itu juga telah diketahui jika pohon jarak dengan melalui proses pengolahan tertentu ternyata dapat menghasilkan minyak yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar .
E.Manfaat dari Pengembangan Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.Manfaat dalam Ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
2.Manfaat dalam Ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.
3.Manfaat dalam Farmasi
Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan setiap saat.
4.Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi. Habitat yang tidak dialih fungsikan seringkali penting untuk beberapa pendekatan tertentu, menyediakan kontrol yang diakibatkan oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat diukur dan dilakukan
Di negara kita Indonesia, keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Keanekaragaman hayati ini juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi masyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
F.Jenis/Macam Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga keanekaragaman ini saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman makhluk hidup.
Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem.
1.Keanekaragaman Jenis(Spesies)
Keanekaragaman spesies (species diversity); Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5 – 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
Manusia dalam mengenal adanya keanekaragaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati dan juga mungkin tingkah laku, penampilannya, makanannya dan cara perkembangbiakannya, habitatnya serta interaksinya dengan makhluk lain.
Pada tumbuhan yang dapat diamati misalnya tempat tumbuhnya, batangnya, daunnya, bunganya, serangga yang mengunjunginya serta burung yang bersarang di dalamnya.
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.misalnya variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
2.Keragaman Genetis/Gen/Genetik
Keanekaragaman genetik (genetic diversity); Jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
Setiap populasi mempunyai sifat genetik tertentu. Individu-individu sejenis ini mempunyai kerangka dasar komponen genetis yang sama (kromosomnya sama tetapi memiliki komponen faktor keturunan yang berbeda).
Misal : rasa manis dan asam pada mangga
warna kuning, merah dan putih pada biji jagung
Keanekaragaman gen menentukan keanekaragaman jenis individu, meski jenisnya sama tetapi memiliki gen yang tidak sama bila dibandingkan dengan individu lain dalam kelompok tersebut.
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.
3.Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity); Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer atau dunia laut.
Ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan faktor biotik (makhluk hidup) dan faktor abiotik (mineral, udara, air, tanah dll.) yang berinteraksi satu sama lain. Indonesia memiliki makhluk hidup yang bervariasi, sehingga ekosistem yang terbentuk juga beragam.
Misal :
- ekosistem bahari
- ekosistem hutan bakau
- ekosistem hutan rawa air tawar
- ekosistem danau
- ekosistem pertanian.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain
Ketiga tingkat keanekaragaman hayati dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai Keanekaragaman hayati. Maksud dari konsep ini adalah :
1) Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
2) Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3) Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
G.Karateristik Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki karakteristik umum:
· Organisasi. Makhluk hidup menunjukkan tingkat organisasi yang besar, organisme multiseluler dapat dibagi menjadi sel-sel dan sel-sel dibagi menjadi organela-organela selanjutnya organela dibagi menjadi molekul-molekul.
· Homeostatis. Homeostasis adalah keadaan pemeliharaan lingkungan internal dalam keadaan tetap (dinamik) yaitu suhu, pH, konsentrasi air dan sebagainya. Kebanyakan metabolisme energi tubuh bertujuan menjaga batas homeostatis. Jika kita sakit dalam waktu yang lama, peningkatan suhu akan merusak organ dan merusak fungsi fisiologis tubuh. Homeostatis dijaga agar fungsi-fungsi fisiologis dan metabolisme dapat berjalan dengan baik.
· Adaptasi. Makhluk hidup berusaha untuk dapat bertahan hidup. Charles Darwin dalam teori evolusinya menyatakan makhluk hidup berupaya untuk beradaptasi dengan lingkungannya untuk tetap hidup.
· Reproduksi dan Hereditas. Semua sel berasal dari sel-sel sebelumnya. Adanya sel-sel baru dengan cara reproduksi. Reproduksi dapat dibagi menjadi dua yaitu aseksual (tanpa rekombinasi materi genetik) dan seksual (terjadi rekombinasi materi genetik).
· Pertumbuhan dan Perkembangan. Sejak sel tunggal bertumbuh, ketika sel terbentuk melalui pembelahan, sel-sel itu berukuran kecil dan akan bertumbuh dan berkembang mencapai tahap kematangan sel. Organisasi multiseluler melewati proses yang rumit mencakup proses diferensiasi dan organogenesis (karena memiliki banyak sel yang berkembang).
· Perolehan energi dan pelepasan. Sumber energi untuk tetap bertahan hidup adalah memperoleh energi (melalui cahaya matahari, komponen inorganik atau organisme lain) dan melepaskan energi yang didapat untuk proses pembentukan ATP (adenosine triphosphate) sebagai energi untuk aktivitas seluler.
· Deteksi dan Respons. Untuk menimbulkan stimulus (eksternal dan internal).
· Interaksi. Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya sebaik mungkin. Organisme mendapatkan materi dan energi dari lingkungan atau dari organisme lain. Terdapat banyak tipe-tipe simbiosis (interaksi organisme dengan organisme lain).
H.Tingkatan Organisasi Kehidupan
· Biosfer adalah keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya.
· Ekosistem adalah interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan dengan lingkungan hidupnya.
· Komunitas adalah hubungan antara kelompok species yang berbeda.
· Populasi adalah kelompok individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas.
· Species adalah kelompok individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara fertil.
· Individu adalah satu atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik.
· Sistem organ ada pada organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja pada fungsi yang spesifik.
· Organ (pada organisme multiseluler). Kelompok sel-sel atau jaringan yang membentuk satu fungsi bagi tubuh.
· Jaringan (pada organisme multiseluler). Kelompok sel yang menunjukkan fungsi spesifik.
· Sel adalah unit dasar semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik (DNA dan RNA), membutuhkan energi kimia dan sebagainya.
· Organela adalah subunit dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai suatu sistem.
· Molekul, atom dan partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam biokimia.
BAB II
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
PENDAHULUAN
Benda dapat dibedakan menjadi benda hidup dan benda tak hidup. Benda hidup disebut juga makhluk hidup, missal tumbuhan, hewan, dan manusia. Ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari makhluk hidup disebut biologi. Makhluk hidup memiliki cirri khas yag tidak dimiliki oleh benda tak hidup. Akan tetapi ada pula cirri-ciri makhluk hidup yang dapat dimiliki oleh benda tak hidup,misalnya bergerak.
Untuk menghindari kebingungan dalam membahas cirri-ciri makhluk hidup, diperlukan kesepakatan-kesepakatan. Dalam bab ini akn dibahas cirri-ciri makhluk hidup.
A.Ciri-Ciri Makhluk Hidup
1.Membutuhkan Makanan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup karena makanan merupakan sumber energi yang digunakan untuk beraktivitas. Selain itu makanan juga diperlukan untuk menggani sel yang rusak dan membantu pertumbuhan tubuh. Oleh kaena itu, apabila kita tidak makan maka badan kita leas. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka pertumbuhan tubuh kita akan terganggu. Manusia memperoleh makanan dari hewan dan tumbuhan. Hewan memperoleh makanab dari hewan lainnya dan tumbuhan. Adapun tumbuhn hijau memperoleh makanan melalui proses fotosintesis.
2.Respirasi
Semua makhluk hidup memerlukan oksigen. Oksigen diperlkan untuk membantu proses pembakaran zat-zat makanan di dalam tubuh sehingga menghasilkan energy dan panas. Penggunaan oksigen di dalam tubuh disebut oksidasi. Tenaga hasil oksidasi dipergunakan untuk berbagai kegiatan hidup. Dari proses fotosintesis pada tumbuhan hiju akan dihasilkan gas oksigen yang dilepaskan ke udara dan oleh makhluk hidup digunakan untuk benafas. Oksigen akan menghilang dari udara jika terjadi proses oksidasi. Oleh sebab itu, ada peristiw menghisap oksigen dari udara, ada pula yang melepaskn oksigen ke udara. Jadi, banyaknya oksigen yang diambil oleh makhluk hidup akan seimbang dengan oksigen yang dilepaskannya. Oksigen yang ada di atmosfer akan konstan jumlahnya yaitu kurang lebih 20%.manusia dan hewan di darat menggunakan paru-aru untuk bernafas sedangkan hewan di air umumnya menggunakan insang.burung bernafas dengan paru-paru dan pundi-pundi hawa. Proses masuknya udara ke dalam paru-paru disebut inspirasi, sedangkan proses keluarnya udara dari paru-paru disebut ekspirasi. Saat udara masuk kedalam paru-paru tidak haanya oksigen saja yang masuk, tetapi juga gasgas lain eperti nitrogen, karbon dioksida, dan karbon mooksida. Tetapi, sesapainya di paru-paru hanya oksigen yang diikat oleh hemoglobin dalam darah.
3.Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak tumbuh akar sesuai dengan arah gravitasi bumi(garak geotropi), gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari(gerak fetotropi), dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.Gerakan yang dilakukan oleh manusia dan tumbuhan dipengaruhi oleh sistem syaraf dan disebut sebagai gerak aktif.Sedangkan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dipengaruhi oleh sistem syaraf dan disebut sebagai gerak pasif.
4.Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan merupakan prosesse penambahan ukuran, berat, dan volume tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali ke keadaan semula(irreversible). Pada makhluk hidup berel satu(uniselular), pertumbuhannya ditunjukkan dengan bertambahnya volume dan ukurn sel. Sedangkan pada makhluk hidup bersel banyak(multiselular), pertumbuhannya terjadi karena jumlah sel bertambah banyak dan ukuran sel bertambah besar. Sel dapat bertambah banyak karena sel mengalami proses pembelahan.selain mengalami pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan perubahan atau penyempurnaan truktur dan fungsi organ tubuh yang menyertai proses pertumbuhan. Biasanya perkembangan proses menuju kedewasaan.
5.Reproduksi
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
Cara berkembang biak makhluk hidup berbeda-bada, misalnya:
a. Manusia dan hewan menyusui lainnya berkambang biak dengan melahirkan.
b. Jenis burung(aves), hewan melata(reptilia), hewan yang hidup di dua alam(amphibia), dan ikan(pisces) berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan keturunannya.
c. Cacing planaria berkembang biak denga cara membelah diri.
d. Tumbuhan yang berbunga, berbuah, dan berbiji berkembang biak dengan bijinya.
e. Pohon pisang, bamboo, jahe-jahean, dan sebagainya berkembang biak dengan tunas.
6.Iritabilitas
Iritabilitas adalah kemampuan untuk menerima dan menanggapi rangsangan. Rangsangan dapat berupa mekanis(benturan, gesekan, dan lain-lain), kemis(kimia), maupun fisis(fisika). Manusia dan hewan mempunyai indera sebgi alat untuk mengenali segala sesuatu yng ada disekelilingnya, indera-indera itu antara lain:
a. Mata, sangat peka terhadap rangsangan cahaya.
b. Telinga, peka terhadap getaran suara.
c. Hidung, peka terhadap bau.
d. Kulit, peka terhadap sentuhan atau tekanan.
e. Lidah, peka terhadap rasa zat.
Tumbuhan tidak mempunyai indera seperti manusia dan hewan. Namun, tumbuhn juga mampu menerima dan menanggapi rangsang, antara lain rangsang cahaya, zat-zat kimia, unsur-unsur hara, dan gravitasi. Sebagai contoh, akar tumbuhan selalu tumbuh menuju ke pusat bumi, hal ini sebagai respon terhadap grvitasi bumi. Demikian juga, ujung batang selalu tumbuh kea rah datangnya cahaya matahari. Beberapa tumbuhan sangat peka terhadap sentuhan, contohnya tumbuhan putrid malu.
7.Ekskresi
Respirasi menghasilkan energy. Selain itu juga dapat menghasilkan zat-zat sampah. Zat-zat seperti itu merupakan racun(toksin) bagi makhluk hidup sehingga zat itu harus dikeluarkan dari dalam tubuh.proses pengeluaran zat-zat dari tubuh dibedakan menjadi defekasi, ekskresi, dan sekresi. Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa hasil pencernaan makanan yang tidak berguna bagi tubuh dalam bentuk padat yang disebut feses. Ekskresi yaitu proses pengeluaaran zat sisa hasil metbolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat, atau pernafasan. Sekresi yaitu proses pengeluaran zat(getah ) oleh kelenjar yang berguna bgi tubuh. Zat ekskresi terutama pda hewan ada tiga macam yaitu karbon dioksida, air, dan senyawa nitrogen. Karbon dioksida dan air terbentuk pada waktu berlangsungnya pernafasan sel. Hasil ekskresi yang berupa senyawa nitrogen mengandung tiga macam zat yaitu amonia, asam urat, dan urea.
8.Adaptasi
Adaptasi disebut proses penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan, misalnya terhadap pH(kondisi keasaman atau basa), cahaya matahari, suhu, kelembaban, zat makanan, salinitas(kadar garam), dan lain-lain.tujuan makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya adalah untuk mempertahankan dirinya, kelangsungan hidupnya, pertumbuhan dan perkembangannya, dan lain-lain. Adaptasi dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a.Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh, atau alat-alat tubuh organism terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi mudah diamati dengan mata kita.contohnya:bentuk paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanannya. Tumbuhan juga melakukan adaptasi morfologi. Tumbuhan dapat hidup sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut:
· Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit antara lain :daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun(mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi zat lilin yang tebal, akar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
· Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit antara lain:berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
· Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang lembab, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
b.Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organism terhadap lingkungannya. Adaptasi fisiologi sukar diamati oleh mata. Contohnya:
Makhluk Hidup | Contoh Adaptasi Fisiologi |
Tumbuhan | Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas. |
Hewan | Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi newan pemakan tumbuhan (herbivora), hewan pemakan daging (karnivora), dan hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivora).penyesuaian hewan-hewan terhadap jenis makanannya antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Hewan herbivore memiliki enzim selulosa untuk membantu pencernaan. |
Manusia | · Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pantai atau dataran rendah lebih sedikit. Sedangkan orang yang tinggal di pegunungan jumlah sel darahnya menjadi lebih banyak. · Orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine(air seni) ketika udara dingin. |
9.Metabolisme
Di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung reaksi-reaksi yang disebut metabolism. Reaksi metabolism dapat dibedakan menjadi reaksi penyusun dan reaksi perombakan. Reaksi penyusunan dikenal sebagai anabolisme, contohnya reaksi sel-sel tubuh dalm menyusun protein, lemak, dan reaksi sel tumbuhan dalam menyusun zat organic malalui fotosintesis. Reaksi penguraian atau perombakan dakenal sbagai katabolisme, contohnya sel-sel tubuh menguraikan gula menjadi gas karbon dioksida, air, dan energi. Proses penguraian gula menjadi karbon dioksida, air, dan energi itu dikenal sebagai respirasi.
BAB III
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PENDAHULUAN
Makhluk hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan organ tubuh, kebiasaan hidup, habitatnya, dan tingkah lakunya. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang sama dikelompokkan kedalam golongan yang sama. Makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile dikelompokkan dalam jenis yang sama.keturunan yang fertile artinya keturunan yang mampu berkembang biak untuk menghasilkan keturunan baru.
Keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan yang berbeda akan berbeda pula. Misalnya daerah yang subur memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang kurang subur. Jumlah jenis makhluk hidup yang ada di bumi belum diketahui dengan pasti. Menurut para ahli sampai saat ini telah dikenali lebih dari 2 juta hewan dan lebih dari 400 ribu jenis tumbuhan. Jenis mikroorganisme dan organisme yang belum dikenali diperkirakan 200 ribu jenis.
Untuk memudahkan mempelajari makhluk hidup, para pakar melakukan penggolongan atau klasifikasi. Dalam klasifikasi terlebih dahulu dilakukan pencandraan atau identifikasi. Identifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan cirri bentukluar(morfologi), susunan tubuh(anatomi), faal tubuh(fisiologi), tingkah laku, dan kromosom. Makhluk hidup yang memiliki persamaan ciai-ciai dikelompokkan kadalam unit atau takson. Takson disusun dari tingkat yang tertinggi ke tingkat yang rendah. Makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan cirri-ciri, dikelompokkan kedalam tingkatan takson yang tinggi. Sebaliknya, makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan cirri-ciri, dimasukkan dalam takson yang lebih rendah.
A.Perkembanga Sistem Klasifikasi
Pada awalnya, makhluk hidup dibedakan aas dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan (plantae) dan kingdom hewan (animalia). Yang termasuk kingdom tumbuhan adalah semua makhluk hidup yang mempunyai dinding sel yang terbuat dari selulosa dan dapat berfotosintesis. Sedangkan, pengelompokan dunia hewanberdasarkan kemampuan berpindah tempat. Pada sistem klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke dalam kingdom plantae. Kemudian diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena itu jmur dipisahkan menjadi kigdom tersendiri, sehingga mekhluk hidup dibedakan menjadi tiga kingdom, yaitu fungi (jamur), plantae dan animalia.
Setelah diketahui ada makhluk hidup prokariotik (tidak memiliki membrane inti), maka makhluk hidup tersebut dikelompokkan menjadi kingdom tersendiri, yaitu kingdom monera. Kemudian dikemukakanlah sistem empat kingdom, yaitu monera, fungi, plantae, dan animalia. Setelah itu, Robert H. Whittaker menyempurnakan klasifikasi empat kingdom dengan mempertimbangkan tingkat makhluk hidup, sel, dan jenis nutrisi; sehingga dikemukakanlah sistem lima kingdom, yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
B.Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
C.Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
1.Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
5. Mengetahui manfaat makhluk hidup.
2.Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi
D.Tata Nama Makhluk Hidup
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
8. Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
E.Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
F.Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
1. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
2. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
3. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
4. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
5. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
6. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
G.Klasifiksi Makhluk Hidup
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).
Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut TAKSONOMI.
Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan. Contoh dasar klasifikasi dalam biologi :
a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi :
1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, contoh : tumbuhan
2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh : hewan dan manusia
b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai
2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus
c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :
1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh :
1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan
2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi
Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :
KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Ø Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
Ø Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu
1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia
Tingkatan takson untuk Kingdom Monera adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Tingkatan takson untuk Kingdom Protista adalah
KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Tingkatan takson untuk Kingdom Fungi adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Tingkatan takson untuk Kingdom Plantae adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Tingkatan takson untuk Kingdom Animalia adalah
KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom :
1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Contoh organisme
1. Kingdom Monera :
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit typus
- Eschericia coli, bakteri pembusuk dalam usus besar
- Oscilatoria sp
2. Kingdom Protista :
- Spirogyra sp
- Fucus sp
- Diatomae sp
- Gracilaria sp
- Amoeba sp
- Euglena viridis
- Plasmodium malariae
- Paramecium sp
3. Kingdom Fungi :
- Rhizopus sp
- Penicilium sp
- Auricularia polytricha
- Volvariella volvacea
4. Kingdom Plantae : - Marchantia polymorpha
- Adiantum cuneatum
- Gnetum gnemon
- Oryza sativa
- Arachis hypogeal
5. Kingdom Animalia :
- Planaria sp
- Ascaris lumbricoides
- Holothuria scabra
- Bufo americanus
- Chelonia mydas
- Macrofus rufus
- Felis tigris
H.Klasifikasi Sistem Lima Kingdom
Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup di muka bumi ini menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada bab ini hanya akan dijelaskan tiga kingdom, yaitu Monera, Protista, dan Fungi. Sedangkan kingdom Plantae dan Animaliam akan dijelaskn pada bab selanjutnya.
1.Monera
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
a. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
b. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat prokariotik, misalnya bakteri dan ganggang biru.
1) Bakteri
Srukturbakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak meiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri dimana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah dan sebagainya.
Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a) Bacillus, adalah bakteri yang berbetuk batang atau basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu:
(1)Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai. Contohnya:Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks.
(2)Diplobasil, berkelompok dua-dua.
(3)Basil Tunggal.
b) Coccus,adalah bakteri yang berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
(1)Monococcus, tunggal.
(2)Diplococcus, berkoloni dua-dua.
(3)Sreptococcus, seperti rantai.
(4)Staphylococcus, seperti buah anggur.
(5)Sarcina, berbentuk kubus.
c) Spirillium,adalah bakteri yang berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spirillium, yaitu:
(1)Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran
(2)Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran.
(3)Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin
Terdapat bakteri yang meguntungksn dan merugikan , yaitu:
· Clostridium pasteurianum, dan Azotobacter, mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
· Rhizobium radicicola, terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, yaitu:
Ø Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
Ø Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakitTBC.
Ø Clostridium tetani, penyebab penyakit tetanus.
Ø Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
2) Ganggang Biru(Chyanophyta)
Merupakan ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama gnaggang biru? Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat ganggang biru, antara lain: Anabaena azoallae digunakan sebagai pupuk, Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain-lain. Ganggang biru dibedakan atas tiga ordo, yaitu:
a) Chamaesiphonales
Tubuh bersifat uniselular, membentuk koloni seperti benang atau pita.
b) Chroococcaler
Tubuh bersifat uniselular , membentuk koloni seperti bola, contoh:
(1)Polycystis, hidup pada air atau kolam yang tenang.
(2)Gloeocapsa, hidup pada batu sebagai epifit.
c) Hormogonales
(1)Anabaena
(a)Anabaena azollae (hidup bersimbiosis dengan Azolla pintta)
(b)Anabaena cycadea (hidup bersimbiosis dengan akar pakis haji)
(2)Nostoc commuve (3)Rivulvaria (4)Oscillatoria (5)Spirullina
2.Protista
Protista bersifa eukariotik, yaiu memiliki membrane inti, bersel tunggal dan multiselular. Missal: Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembang biak membelah diri.
Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dubagi menjadi:
a. Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/ Pseudopodia.
Contoh : Amoeba protus, Entamoeba coli
b. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak miri dengan cambuk.
Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena
c. Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan.
Contoh : Paramaecium, Didinum
d. Hewan berspora atau Sporazoa, berkembag biak dengan spora.
Contoh : Plasmodium.
3.Fungi
Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas banyak sel. Jamur yang bersel banyak, tubuhnya tersusun atas hifa. Hifa merupakan benang-benang halus yang tersusun dari banyak sel. Hifa yang bercabang-cabang membentuk anyaman disebut miselium. Hifa jamur ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Jamur berkembang biak dengan spora. Spora ini terletak dalam suatu wadah yang disebut kotak spora (sporangium). Ketika spora telah matang, maka spora keluar dari kotak spora. Jika spora jatuh pada tempat yang cocok, maka akan tumbuh jamur baru.
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
b. Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa.
c. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
d. Berkembang biak dengan spora
Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Jamur Ganggang(Phycomycetes)
Jamur ini hifanya bersekat-sekat.
Contoh : Rhizopus sp. untuk membuat tempe.
Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe dibiarkan selama 2 sampai 3 hari, maka permukaan tempe berwarna hitam. Bagian yng berarna htam tersebut adalah kotak sporayang didalamnya terdapat spora.
b) Jamur Benar(Eumycetes)
Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Ascomycetes
Tubuh Ascomycetes ada yangbersel satu, misalnya ragi dan yang bersel banyak, misalnya Aspergilus. Ascomycetes membentuk spora pada sebuah alat yang berentuk seperti kantong yang disebut askus. Di dalam kantong tersebut terdaoat 8 askuspora yang merupakan alat reproduksi aseksual Ascomycetes. Ascomycetes dapat ditemukan pada makanan yang busuk. Warnanya dapat merah, coklat atau hijau. Ascomycetes dapat megakibatkan penyakit tanaman , misalnya pada kacang, stroberi, dan apel. Contoh Asomycetes adalah Neurospora crassa, Saccharomyces cerevisiae, dan Penicillium sp.
b. Basidomycetes
Jamur golongan ini mudah diamati, karena ukuran tubuhnya besar. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung dan ada pula yang seperti daun telinga. Jamur ini hidup di sampah, kayu yang mati atau lapuk, dan di tempat-tempat basah. Beberapa diantaranya ada yang dapat dimakan dan sudah dibudidayakan, yaitu jamur merang dan jamur kuping. Jamur Basidiomycetes terdiri dari kumpulan benang miselium yang berkelompok membentuk tubuh jamur. Tubuh jamur merupakan tubuh buah, sebagai hasil perkembangan dari zigot. Zigot dihasilkan oleh perkawinan antar hifa positif dan hifa negative. Tubuh buah menghaslkan spora. Spora terdapat pada basidium.basidium adalah alat pembentuk spora. Contoh Basidiomycees adalah Volvariella volvaceae, Auricularia polytrica, Pleurotes sp., dan Corticium salmonella.
c) Jamur Tidak Sempurna (Deuteromycetes)
Jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada roti, sisa makanan, dan tongkol jagung. Jamur ini juga ada yang bersifat pathogen pada tanaman, ternak, dan manusia. Jamur penyebab penyakit merupakan kelompok jamur ini. Contoh Deuteromycetes adalahTinea versicolor (penyebab panu), Aspergillus fumigates (penyebab penyakit saluran pernafasan).
4.Plantae
a.Thallophyta (Tidak Berpembuluh Angkut)
Tumbuhan ini tidal memiliki jaringan pengangkut khusus untuk mengalirkan air, mineral, dan makanan ke jaringan lain.
1) Lumut
Ciri-ciri lumut, antara lain:
a) Memiliki bentuk menyerupai akar yang disebut rhizoid, batang dan daun, tetapi bukan akar, batang dan daun sejati.
b) Pada alat tubuhnya tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh. Pengangkutan air dan garam mineralberlangsung dari sel ke sel secara lambat.
c) Hidup di tempat yang lembap
d) Daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin dan fase tidak kawin yang disebut metagenesis.
e) Merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan tallus dan kormus
f) Berkembang biak dengan spora
g) Hidup kosmopolit(di mana-mana)
h) Daun dan batang ada, namun akar belum ada, yang berfungsi sebagai akar adalah rhizoid.
Pergiliran keturunan tumbuhan lumut:
· Spora lumut jatuh pada temat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema.
· Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
· Lumut dewasa akan mnghasilkan sel kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina)
· Hasil pembuahan disebut zigot
· Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium
· Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
· Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gemetofit
Terdapat tiga divisi lumut, yaitu
a) Hepatophyta
Tumbuhan ni belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya berbentuk lembaran daun yang tepinya berbelah-belah dan dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah.tumbuhan ini selalu bercabang dua. Pada lembaran tumbuhan ini terdapat arkegonium dan anteridium. Arkegonium menghasilkan sel kelamn betina dan anteridium menghasilkan sel kelamin jantan. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha.
b) Anthocerophyta
Tumbuhan ini hidup di tempat yang lembap. Memiliki kotak spora yang bentuknya sepeti tanduk. Tumbuh mendatar rata di atas tanah, hanya tangka yang berdiri tegak. Contoh dari tumbuahan ini adalah Anthoceros sp.
c) Bryophyta
Tumbuhan ini dapat ditemukn pada tempat-tempat yang lembap. Lumut ini berwarna hijau dan bentuknya kecil. Tumbuhan ini mempunyai daun dan batang semu yang tumbuh tegak. Pada bagian ujung batang terdapat pembentuk sel kelamin yaitu yaitu anteridiumdan arkegonium. Selain itu, lumut daun juga mempunyai akar semu yaitu rhizoid sebagai alat untuk melekat di tempat hidupnya. Contoh bryophyta adalah: Polytrichum sp., Pogonathum sp., Funaria sp., Spaghnum.
2) Ganggang (Alga)
Ganggang mampu menghasilkan makanan sendiri karena mempunyai klorofil untuk melakukan fotosintesis.ganggang banyak dijumpai di air tawar, air laut dan tempat-tempat yang lembap di daratan. Tubuhnya ada yang bersel satu daan ada pula yang bersel banyak. Ganggang yang bersel satu adayang hidup bebas dan ada pula yang hidup berkoloni. Ganggang yang bersel banyak ada yang berbentuk lembaran dan ada pula yang berbentuk benang. Berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan sporaatau membelah diri. Perkembangbiakan secara seksual dengan konjungsi atau pembuahan sel kelamin yang bentuk dan jenisnya belum dapat dibedakan. Menurut pigmen yang dikandungnya ganggang dibgi menjadi empat, yaitu:
a) Ganggang Hijau(Chlorophyceace)
Ganggang ini memiliki zat warna hijau dan kuning atau karoten. Ganggang ini ada yang hidup secara bebas, dan ada pula yang berbentuk lembaran. Ganggang ini multiselular. Contoh :Spirogyra sp., Chlamydomonas sp., Chlorococcum sp., Ulva lactuca sp.,Volvox globator sp.,Chlorella sp.
b) Ganggang Merah(Rhodophyceae)
Selain memiliki klorofil ganggang ini juga memilikipigmen fikoeritin yang berwarna merah. Ganggang ini mempunyai banyak sel dan kebanyakan hidup dibawah laut yang agak dalam. Jenis ganggang merah yang besar menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Contoh:Eucheuma spinosum merupakan ganggang merah yang dijadikan sebagai bahan pembuat agar-agar.
c) Ganggang Pirang(Phaeophyceae)
Ganggang ini hidup di laut dan dikenal sebagai rumprt laut. Ganggang ini menyerupai tumnuhan tingkat tinggi, berwarna coklat kehijau-hijauan, dan panjangnya dapat mencapai 20 meter. Pada tubuhnya terdapat kantong-kantong udara yang berfungsi untuk menegakkan tubuhnya supaya terapung. Ganggang ini mengandung asam alginate yang dapat dimanfaatkan oleh industry tekstil dan obat-obatan. Contoh:Sargassum sp., Turbinaria sp.,
d) Ganggang Kersik(Chrysophyceae)
Ganggang ini merupakan ganggang bersel satu dan hidup dilaut. Timbuhan ini merupakan bagian penting dari fitoplankton yang menjadi makanan utama di laut. Dinding selnya mengandung silikat(kersik). Bangkai ganggang ini mengendap di dasar laut dan membentuk lapisan tanah yang disebut diatomae. Kegunaan ganggang kersik, antara lain:
· Sebagai penyekat(isolasi) untuk menahan panas
· Sebagai alat penggosok barang-barang dari logam
· Bahan isolator dinamit.
3) Lumut Kerak(Lichenes)
Lumut ini tidak termasuk dalam kelas bryophyte, sbab lumut ini merupakan gabungan dari jamur Ascomycetes dan ganggang hijau yang hidup bersama-sama dan saling menguntungkan. Ganggang hijau berklorofil sehingga dapat berfotosintesis untuk membuat makanan sediri. Jamur Ascomycetes tidak berklorofil, sehingga tidak dapat membuat makanannya sendiri. untuk mendapatkan makanan, jamur Ascomycetes mengambil makanan dari ganggang hijau. Jadi ganggang hijau mabuat mkanan untuk dirinya sendiri dan untuk jamur Ascomycetes. Sebaliknya ganggang hijau yang tumbuh di dalam tibuh jamur Ascomycetes mendapat perlindungan dari kekeringan. Jadi tidak mengherankan lumut kerak dapat hidup di tempat yang keringyang tidak dapat ditumbuhi oleh tumbuhan lain. Lumut ini dapat dilihat pada batang pohon atau batu, erupa bercak-barcak atau noda berwarna putih. Ada pula lumut kerak yang hidup di tempat panas, di pegunungan yang kering, atau di atas salju di Kutub Utara. Oleh karena itu lumut kerak sring disebut sebagai tumbuhan perintis(pioner) karena dapat tumbuh di tembat yang tidak dapat ditumbuhi oleh timbuha lain. Berdasarkan bentuk pertumbuhannya, lumut kerakdibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
· Krustosa, contohnya Physcia sp.
· Foliosa, contohnya Parmelia sp.
· Fruktikosa, contohnya Usnea sp.
b.Tracheophyta (Berpembuluh Angkut)
Tumbuhan ini memiliki jaringan pengangkut khusus. Jaringan itu berbentuk pembuluh. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu Xilem dan Floem.xilem adalam jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun. Floem adalah jaringan yang berfungsi mengangkut bahan makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Tumbuhan ini mempunyai daun, batang, dan akar sejati. Tracheophyta dibedakan menjadi Pteridophyta dan Spermatophyta.
1) Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan ini hidup di tempat yang lembap, baik di tanah, batu, di tepi sungai, atau di pohon. Ciri tumbuhan paku ialah ketika tumbuhan ini masih muda ujung daunnya menggulung. Ciri-ciri yumbuhan paku ialah:
· Merupakan tumbuhan kormus
· Hidup dimana-mana
· Hidupnya mengalami regenerasi(pergiliran keturunan)
· Tidak menghasilkan bunga atau biji
· Hidup di tempat yang lembap
· Daun muda melengkung
· Pada permukaan bawah daun terdapat bintik berwarna coklat tua yang disebut sorus
· Di dalam sorus terdapat banyak kotak spora yang masing-masing mempunyai tangkai
· Setiap kotak spora dilindungi oleh anulus
· Kumpulan kotak spora dilindungi oleh suatu selaputyang disebut indusium
· Daun tumbuhan paku yang mempunyai sorus disebut daun fertile(subur)
· Daun yang tidak mempunyai sorus disebut daun steril(mandul)
· Batang tumbuha umumnya tumbuh dibawah tanah
Tumbuhan paku ini dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
a) Paku Ekor Kuda(Equisetinae)
Tumbuhan ini umumnya hidup berkelompok dalam jumlah besar. Susunan batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. Tumbuhan ini berdaun kecil seperti selaput yang tersusun berkarang pada buku batang. Tumbuhan ini memiliki kptak spora yang berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Tumbuhan ini biasanya terdapat di pegunungan, rawa-rawa, dan di tempat-tempat yang lembap dan mempunyai rhizome yang menjalar. Contoh:Equisetum debile
b) Paku Benar(Filicinae)
Umumnya dikenal sebagai tumbuhan pakis. Daunnya berukuran lebar dengan dudukdaunnya membentuk sayap dan susunan tulang daunnya jelas. Sorus terdapat di bagian tepi permukaan bawah daun atau menyebar di seluruh permukaan daun. Spora pada paku benar terkumpul pada bagian tertentu.tumbuhan dapat hidup di mana-mana. Contoh:
· Paku tanduk rusa(Platyserium biforme)
· Suplir(Adiantum cuneatum)
· Semanggi(Marsilea pinata)
c) Paku Kawat(Lycopodinae)
Paku kawat memiliki batang dan akar yang bercabang-cabang menggarpu, daun-daun kecil, tidak bertangkai, duduk daun tersebar pada batang, dan beberapa jenis mempunyai lidah-lidah. Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Tubuhnya seperti rambut atau kawat dan habitatnya di pegunungan. Biasanya hidup secara epifit pada tanaman lain atau hidup di tanah. Contoh:Lycopodium clavatum, Lycopodium cernuum.
2) Spermatophyta (Tumbuhan Biji)
Tubuh tumbuhan biji memiliki tiga bagian yang pnting, yaitu:akar, batang, dan daun sejati. Daun adalah organ utama untuk berfotosintesis. Batang monokotil mempunyai buku-buku yang jelas. Sebaliknya batang dikotil memiliki buku-buku yang tidak jelas. Pada bagian buku dapat tumbuh daun. Batang menopang dan mengarahkan daun. Daerah pada batang diantara dua buku disebut ruas. Akar bercabang-cabang untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Tumbuhan biji menghasilkan biji yng dapat menyebar cukup jauh dan mempunyai peluang besar untuk tumbuh menjadi individu baru. Tumbuhan biji memiliki alat khusus untuk menghasilkan bbunga. Tumbuhan biji memiliki alat perkembangbiakan berupa biji. Sebagian besar tumbuhan biji berbunga, sehingga tumbuhan ini sering disebut sebagai tumbuhan bunga(Antophyta). Berdasarkan keadaan biji setelah pembuahan, tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a) Gymnospermae (Berbiji Terbuka)
Tumbuhan berbiji terbuka disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bijinya tidak tidak dibungkus oleh daun buah, tetapi menempal pada daun buah. Tumbuhan ini memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berbiji terbuka ini umumnya berbentuk pohon berakar tunggang. Namun ad aula yang berakar serabut, yaitu pakis haji. Batang tumbuhan biji terbuka besar. Daunnya berbentuk jarum, kecil, tebal, kaku, dan ada pula yag tipis dan lebar. Tumbuhan ini tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya, karena tidak memiliki kelopak dan mahkota bunga. Bunga yang dimiliki sebenarnya adalah alat perkembangbiakan yang disebut sporofil. Kelompok sporofil membentuk strobilus atau runjang. Ada tumbuhan yang memiliki runjang jantan dan runjang betina pada setiap pohon. Tumbuhan yang demikian disebut tumbuhan berumah satu(monoesis). Adapula tumbuhan yang memiliki runjang jantan dan runjang betina pada pohon yang berlainan, sehingga ada pohon jantan dan ada pohon betina. Tumbuhan demikian disebut tumbuhan berumah dua(diesis). Gymnospermae dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
(1) Cycadophyta
Tumbuhan ini menyerupai pohon palem, sedikit cabang, tingginya dapat mencapai 10 meter, akar serabut, dan daunnya terletak di ujung batang, helaian daunnya berbentuk pita. Daun yang masih muda menggulung seperti tumbuhan paku. Contoh:pakis haji (Cycas rumphi), dan zamia.pakis haji disebut tumbuhan berumah dua. Alat kelamin betinanya terdiri dari daun buahberbentuk pedang, dan pada tepinya terdapat lekukanyang berisi bakal biji. Sedangkan alat kelamin jantan berupa runjang yang berbentuk kerucut. Di dalam runjang terdapatkantong serbuk sari. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
(2) Gnetophyta
Tanaman melinjo (Gnetum gnemon) merupakan contoh dari kelompok gnetophyta. Tumbuhan ini umumnya memiliki batang berkayu, bercabang-cabang dan berakar tunggang. Daunnya agak lebar dengan tulang daun menyirip. Urat daun bermata jala. Tanaman ini memiliki runjang jantan dan runjang betina yangtidak berada dalam satu tangkai, tetapi masih dalam satu tumbuhan yang sama. Buah melinjo yang kita lihat sebenarnya adalah perkembangan dari biji pada bunga betina.
(3) Coniferophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, dan daun berbentuk jarum. Contoh: pinus (Pinus merkusii), balsam dan damar. Tumbuhan ini memiliki batang lurus yang tingginya dapat mencapai 40 meter. Dalam satu pohon terdapat runjung jantan dan runjang betina yang letaknya terpisah. Runjang jantan berbentuk kerucutdan menghasilkan sel kelamin jantan. Runjang betina mengandung sisik pembawa bakal biji. Setiap sisik tersebut dilindungi oleh daun pelindung berupa sisik tutup.
(4) Ginkgophyta
Contoh dari tumbuhan ini adalah Ginkgo biloba. Ginkgo biloba termasuk tumbuhan berumah dua dan merupakan tumbuhan asli Tiongkokyang tersebar kebeberapa negara melalui Jepang. Batangnya berkayu dan daunnya bertangkai panjang berbenruk kipas. Tulang daunnya bercabang-cabang menggarpu dan meranggas pada musim gugur.
b) Angiospermae (Berbiji Tertutup)
Tumbuhan ini memiliki bakal biji yag tertutup oleh daun buah. Tumbuhan ini memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sisitem perakarannya ada yang serabut dan ada yang tunggang. Berbatang lunak, ada yang keras berkayu. Bentuk daun relatif tipis, lebar, dan struktur uratnya bervariasi. Tumbuhan ini sering disebut sebagai tumbuhan bunga. Alat perkembangbiakan tumbuhan ini adalah bunga. Tumbuhan biji tertutup dapat berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat atau panjat, serta tumbuhan tidak berkayu. Tumbuhan ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Dicotyledonae (Berkeping Dua)
Susunan akarnya berupa akar tunggang, batang kebanyakan bercabang dan dapat tumbuh membesar karena memiliki kambium. Kambium dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder batang sehingga batang makin lama makin besar. Susunan berkas pembuluh di batang teratur dan berada pada lingkaran. Ruas-ruas batang tidak jelas, daun letaknya tersebar, tulang daun menyirip atau menjari. Biji buah terbelah menjadi dua. Bagian-bagian bunga berjumlah 2, 4, atau 5. Biji memiliki dua daun lembaga. Tumbuhan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Euphorbiaceae(jarak-jarakan)
· Papilioceae(acing-kacangan)
· Malvaceae(kapas-kapasan)
· Myrtaceae(jambu-jambuan)
· Rutaceae(jeruk-jerukan)
· Compositae(sembung-sembungan)
· Cucurbitaceae(timun-timunan)
(2) Monocotyledonae (Berkeping Satu)
Tumbuhan ini mampu bertahan pada berbagai keadaan. Tumbuhan ini memiliki lembaga yang hanya terdiri dari satu daun lembaga. Akar berbentuk serabut, batangnya tidak bercabang, serta ruas-ruas batang tampak jelas. Sebagian besar tumbuhan monokotil berupa tumbuhan herba, dan jarang berupa tumbuhan yang batangnya tinggi besar. Tumbuhan herba berkembang biak secara tidak kawin, misalnya dengan tunas atau rhizoma. Tulang daun tumbuhan monokotil adalah sejajar atau melengkung. Bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Susunan berkas pembuluh di batang menyebar. Tumbuhan ini berkeping satu. Tumbuhan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Graminae(rumput-rumputan)
· Zingiberaceae(jahe-jahean)
· Amarylidaceae(bakung-bakungan)
· Palmaceae(palem-paleman)
· Musaceae(pisang-pisangan)
· Orchidaceae(anggrek-anggrekan)
· Liliaceae / Alliaceae(bawang-bawangan)
· Bromeliaceae(nanas-nanasan)
5.Animalia
Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.Avertebrata
Avertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Hewan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1) Protozoa
Protozoa memiliki tubuh bersel satu, cara hidup hewan ini bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, sel protozoa tidak memiliki plastid, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, berkembang biak dengan membelah diri dan konjugasi. Protozoa hidup di dalam air dan memakan tumbuhaan dan hewan bersel satu lain, atau bagian-bagian kecil dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Makanan ini diselubungi dengan plasmanya sehingga masuk ke dalam rongga yang disebut rongga makanan. Pada rongga ini makanan dicerna dan sisanya dibuangatau dikeluarkan. Protozoa mempunyai dinding sel yang kuat denga bentuk yang tidak tetap. Rangka luar terbentuk dari zat kapur(kersik). Contoh:Amoeba, Plasmodium, dan Paramecium. Hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Hewan berambut getar (Ciliata)
Ø Paramaecium
Ø Stentor
Ø Didinum
Ø Vorticella
Ø Stylonichia
Ø Balantidium coli
· Hewan berkaki semu(Rhizopoda)
Ø Amoeba proteus
Ø Arcella
Ø Entamoeba
· Hewan berspora(Sporozoa)
Ø Plasmodium falsiparum
Ø Plasmodium vivax
Ø Plasmodium malariae
· Hewan berbulu cambuk(Flagellata)
Ø Euglena viridis
Ø Volvox globator
2) Porifera
Hewan ini hidup di laut. Permukaan tubuhnya baanyak pori. Pori berfungsi sebagai tempat masuknya air ke dalam tubuh. Bentuk tubuhnya seperti melekat pad suatu dasar laut. Jadi, porifera tidak dapat berpindah temat dengan bebas. Tubuh porifea seperti tabung yang memiki banyak pori pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam. Pori yang terletak pada sisi luar tubuh merupakan lubang dari saluran-saluran kecil yang menuju ke bagian dalam tubuh. Jadi, air dan makanan bergerak melalu pori ke dalam saluran, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah itu keluar kembali melalui lubang yang disebut oskulum. Rangka luar hewan ini terdiri atas serabut-serabut yang lentur dar zat spongin. Rangka terdiri dari zat tanduk, zat kersik, dan zat kapur. Hewan ini tersusun atas banyak sel, namun belum ada pembagian kerja secara terperinci. Perkembangbiakan hewan ini dapat dilakukan dengan tunas dan larva. Contoh:Euspongia, Poterion, Scypha, Sycon. Hewan ini dibagi menjadi beberaa kelompok, yaitu:
· Calcarea
· Hexactinellida
· Demospongia
3) Colenterata
Hewan ini hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan, sebagai alat peraba, tentakel dilengkapi dengan sel-sel penyengat untuk melumpuhkan mangsanya. Terdapat satu ruangan yang berfungsi sebagai tempat pencernaan. Hewan ini memiliki rongga yang berada di tengah-tengah tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan hermafrodit. Hewan ini mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip yang menempel pada tempat yang hidup, dan medusa seperti paying yang melayang-layang di air. Pada tubuh dan tentakelnya terdapat sel-sel penggatal atau sel jelatang yang berbentuk seperti panah. Hewan ini sering disebut sebagai hewan katong karena bentuknya menyerupai kantong. Hewan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Hydrozoa
· Scypozoa
· Anthozoa
· Ctenophore
4) Vermes
Hewan ini memiliki satu bidang belahan tubuh. Ada yang hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia, dan sebagian ada yang hidu bebas di alam. Sebagian cacing bersifat hermafrodit, satu individu memiliki alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina. Caing merupakan hewan yang tubuhnya memanjang, lunak, dan tidak memiliki rangka tubuh. Tubuh cacing ada yang pipih, da yang bulat panjang, dan ada yang bergelang-gelang atau berbuku-buku. Berdasarkan bentuk tubuhnya, cacing dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Cacing pipih(Platyhelminthes)
Ø Cacing berambut getar(Turbellaria)
Ø Cacing isap(Trematoda)
Ø Cacing pita(Cestoda)
· Cacing gilik(Nemathelminthes)
Ø Enoplida
Ø Rhabditida
Ø Spirorida
· Cacing berbuku-buku/gelang(Annelida)
Ø Polychaeta
Ø Oligochaeta
Ø Hirudinea
5) Mollusca
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan tidak beruas-ruas, yang dilindungi oleh cangkang yang keras dan memiliki satu bidang belahan tubuh.di dalam tubuhnya terdapat kelenjar-kelenjaryang menghasilkan banyak lendir. Sebagian besar tubuh hewan ini dilindungi oleh cangkang yang terbuat dari zat kapur. Di bawah cangkang terdapat mantel yang berfungsi untuk menghasilkan cangkang. Hewan ini dapat dibedakan menjadi beberapa kalompok, yaitu:
· Pelecypoda(kerang-kerangan)
· Gastropoda(cumi-cumian)
· Cephalopoda(siput-siputan)
· Amphineura
· Scaphopoda
6) Arthropoda
Arthropoda memiliki tubuh beruas-ruas. Dapat hidup di air laut, air tawar dan daratan. Tubuh hewan ini ditutup oleh rangka luar yang keras dari zat kitin. Pada kepala hewan ini terdapat alat indera, yaitu sungutdan mata. Antenna ini peka terhadap sentuhan, suhu, rasa, bunyi, dan bau. Sebagian golongaan ini mempunyai mata majemuk atau mata faset, yaitu mata yang terdiri dari beribu-ribumata kecil berbentuk segi enam.hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Serangga(Insecta)
Ø Collembolan
Ø Thysanura
Ø Orthoptera
Ø Odonata
Ø Anoplura
Ø Mallophaga
Ø Dermaptera
Ø Isopteran
Ø Hemiptera
Ø Homoptera
Ø Neuropteran
Ø Coleopteran
Ø Lepidoptera
Ø Siphonoptera
Ø Hymenoptera
Ø Diptera
· Laba-laba(Arachnoidea)
Ø Scorpionida
Ø Arachneida
Ø Acarina
· Udang-udangan(Crustaceae)
Ø Entomostraca
Ø Malacostraca
Ø Branchiopoda
Ø Ostracoda
Ø Copepod
Ø Cirripedia
· Lipan (Myriapoda)
Ø Chilopoda
Ø Diplopoda
7) Echinodermata
Hewan berkulit duri mempunyai rangka di dalam tubuhnya. Rangka ini terbuat dari lempeng-lempeng zat kapur dan dibungkus oleh kulit yang berduri-duri kecil. Hewan ini tidak mempunyai kepala. Habitat hewan ini adalah di laut. Hewan in bergerak dengan ratusan kaki ambulakral, yaitu kaki yang berbentuk tabung dan pada ujungnya terdapat alat penghisap. Kaki tabung dapat menggembung atau mengempis akibat tekanan air. Jika mengempis, kaki tabung akan menempel pada dasar sehingga tubuh hewan ini tertarik dan bergerak maju. Mulutnya terletak di bawah dan anusnya terletak di atas. Kakinya itu terletak pada sisi bagian bawah tubuhnya. Kaki-kaki ini berhubungan dengan sistem pembuluh air yang terdapat di seluruh tubuh. Dengan cara memompakan air masuk dan keluar dari pembuluh-pembuluh itu, hewan berkulit duri ini bergerak perlahan-lahan. Alat penghisap di ujung kaki digunakan untuk melekatkan diri pada suatu dasar. Kaki ini juga berfungsi untuk pernapasan, yaitu mengambil oksigen dari air. Selain melalui kaki, pernapasan juga dilakukan melalui insang yang terdapat pada seluruh permukaan kulitnya. Sisitem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus, dan anus. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk enumbuhkan kembalibagian tubuh yang terputus. Cirri khusus hewan ini adalah mempunyai organ tubuh lipt lima yang artinya memiliki organ tubuh berjumlah lima atau kelipatannya. Misalnya, lengan, usus, syaraf, dan organ reproduksinya berjumlah lima atau kelipatannya. Hewan ini berkembang biak dengan fertilisasi eksternal. Hewan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Bintang laut(Asteroidea)
· Bintang ular laut(Ophiuroidea)
· Landak laut(Echinoidea)
· Lili laut(Crinoidea)
· Mentimun laut(Holothuroidea)
b.Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Mempunyai ruas-ruas tulang yang terentang dari belakang kepala sampai ke bagian ekor. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Mempunyai kepala, leher, badan, dan ekor walauun leher dan ekor tidak mutlak , contohnya katak. Mempunyai kelenjar buntu (endokrin) yang menghasilkan hormone untuk pengendalian pertumbuhan, reproduksi, dan proses fisiologi. Susunan syaraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiotermal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikilotermal) . Sistem pernapasan dengan paru-paru, kulit, dan insang. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah depan dan tulang belakang. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelaamin yang berupa ovarium dan testis menghasilkan sel telur dan sel sperma. Jantung terdiri atas 2,3 atau 4 ruang. Hewan ii dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1) Pisces (Ikan)
Ikan memiliki sirip untuk menentukan gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air , hidup di air dan bernafas dengan menggunakan insang. Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Ikan merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuh mampu menyesuaikan dengn lingkungan (poikiloterem). Ikan berkembang biak dengan bertelur. Pembuahan dilakukan secara fertilisasi eksternl. Tubuh ikan terlindung oleh sisik yang terduru atas zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan dalam air. Berdasarkan jenis tulangnya, dapat dikelompokkan, sebagai berikut:
· Ikan bertulang lunak(Chondrichthyes)
Ø Ikan hiu dan ikan pari
· Ikan bertulang sejati(Osteichthyes)
Ø Ikan mas dan ikan lele
2) Amfibi
Amfibi hidup di dua tempat, yaitu darat dai air. Bernapas dengan paru-paru, kulit halus tanpa sisik. Kulit amfibi juga berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Suhu badannya piokiloterm, berkembang biak dengan bertelur dn pembuahan terjadi di luar tubuh. Amfibi adalah hewan yang mampu melakukan metamorphosis. Pada saat menjadi telur dan berudu, amfibi hidup di air dan ketika menjadikatak dewasa mereka hidup di darat. Oleh karena itu alat pernafasan amfibi berubah yaitu dari insang menjadi paru-paru. Jantung beruang tiga, yaitu dua serambi dab satu bilik. Pembuahan dilakukan secara fertilisasi eksternal. Kulit amfibi selalu basah/licin. Hewan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Urodela
Ø Proteidae
Ø Cryptobranchidea
· Anura
Ø Ranidae
Ø Hylidae
· Apoda
3) Reptilia
Tubuh reptilia terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Reptilia merupakan hewan darat. Reptilia bergerak dengan sepasang tungkai depan dan sepasang tungkai belakang. Pada ular tungkai mengalami reduksi(mengecil). Tubuh reptilia ditutupi oleh sisik yang keras dari zat tanduk karena mengandung zat keratin. Suhu badan poikiliterm, berkembang biak dengan bertelur, ada pula yang berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan. Hewan ini bergerak secara melata denga otot perut atau kaki. Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Pembuahan dilakukan secara fertilisasi internal. Hewan ini bernafas dengan paru-paru. Hewan ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Chelonian
Ø Kura-kura darat
Ø Kura-kura air tawar
Ø Penyu
Ø Bulus
· Squamata
Ø Kadal
Ø Cecak
Ø Ular
Ø Komodo
· Crocodile
Ø Buaya
Ø Alligator
· Rhyncocephalia
Ø Tuatara
4) Aves
Aves bersuhu badan homoiterm. Berkembang biak dengan cara bertelur dan pembuahan dilakukan secara fertilisasi internal. Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Sepasang tungkai depan berubah menjadi sayap yang berfungsi untuk terbang. Sepasang tungkai belakang berupa kakiyang digunakan untuk berjalan. Bernafas dengan paru-paru, dan dibantu oleh pundi-pundi udara pada saat terbang. Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Tubuh burung ditutupi oleh ulu yang terdiri dari zat kitin. Ada bermacam-macam jenis bulu, yaitu: bulu terbang adalah bulu yang berfungsi untuk terbangdan terdiri dari bulu ekor dan bulu sayap, bulu kontur adalah bulu yang berfungsi sebagai penutup tubuh, dan bulu halus adalah bulu yang berfungsi untuk menhangatkan tubuh. Hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Columbiformes
Ø Columbidae
· Coraciiformes
Ø Alcedinadae
· Grallacares
Ø Ardeidae
Ø Rallidae
· Natatores
Ø Laridae
Ø Ramelirostres
Ø Spheniscides
· Ratites
· Rapaces
Ø Falconidae
Ø Strigidae
· Rosares
· Scansores
Ø Psittacidae
Ø Cuculidae
· Passers
Ø Sturnidae
Ø Hirudinidae
Ø Ploceidae
Ø Corvidae
5) Mammalia
Umumnya mammalia hidup di darat, tetapi ada pula yang hidup di air. Mammalian termasuk hewan berdarah panas(homoiterm). Pada kulit terdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Pembuahan dilakukan secara fertilisasi internal. Bernafas dengan paru-paru. Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 bilik dan 2 serambi. Mammalian mempunyai kelenjar susu. Mammalian juga menyusui anaknya. Tubuh mammalian ditutupi oleh rambut. Berkembang biak dengan melahirkan. Hewan ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
· Monotremata
· Marsupialia
· Insectivore
· Chiroptera
· Primate
· Xenarthra
· Lagomorpha
· Rodentia
· Cetacea
· Carnivora
· Proboscidae
· Perissodactyla
· Artiodactyla
· Pholidoda
· Sirenia
BAB IV
UPAYA PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP
A.Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia
Berdasarkan pengamatan dan informasi dari berbagai massa media, sekarang ini sudah banyak spesies hewan dan tumbuhan asli Indonesia dalam keadaan diambang kepunahan, bahkan beberapa sudah punah sama sekali. Maka tak heran banyak orang tua yang bercerita tentang hewan dan tumbuhan yang pernah dijumpainya pada waktu masih muda, namun tidak dapat membuktikannya karena memang hewan dan tumbuhan yang dimaksud telah punah. Dengan demikian generasi yang akan datang akan lebih banyak tidak mengenal Indonesia sebagai suatu tempat yang dulunya kaya akan hewan dan tumbuhan.
Menurut hokum alam, spesies yang telah punah tidak akan pernah dapat tercipta lagi di bumi ini. Kepunahan jenis hewan dan tumbuhan dari suatu ekosistem dapat diakibatkan oleh ulah manusia.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam hayati. Sekitar 30 persen jenis hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi berada di Indonesia. Sampai saat ini, para ilmuwan masih terus mencari jenis-hewan dan tumbuhan baru yang ada di Indonesia. Seiring dengan ditemukannya jenis-jenis baru, ternyata ratusan bahkan ribuan jenis makhluk hidup terancam punah dan mengalami kepunahan. Makhluk hidup yang terancam punah keberadaannya sudah sangat sedikit serta memiliki tingkat perkembangbiakan yang lambat. Selain diakibatkan manusia, hewan dan tumbuhan terancam punah karena faktor alam. Misalnya,karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Terjadinya bencana alam, dapat menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kepunahan.
1. Hewan Langka di Indonesia
a. Orangutan
Orangutan hidup di hutan-hutan yang terdapat di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Keberadaan orangutan mulai terancam akibat aktivtas manusia. Banyak perburuan yang dilakukan dan perusakan habitat orangutan yang menyebabkan hampir punahnya orangutan.
b. Komodo
Komodo adalah kadal terbesar di dunia. Komodo hanya tinggal di Kepulauan Flores, terutama hidup di Pulau Komodo. Komodo membutuhkan waktu 5 tahun untuk tumbuh sampai ukuran dua meter. Komodo dapat hidup sampai 30 tahun. Komodo dewasa dapat menyerang manusia. Tubuh komodo juga meyerupai biawak. Jumlah komodo di alam bebas makin sedikit karena jumlah makanannya yang sedikit, yaitu daging dan bangkai hewan ternak, oleh karena itu oleh pemerintah , komodo ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi.
c. Anoa
Anoa merupakan binatang khas dari Pulau Sulawesi. Hewan tersebut hanya hidup di Pulau Sulawesi. Jumlah hewan it uterus berkurang, karena tempat hidupnya terus dirusak. Anoa disebut juga sapi hutan atau kerbau kerdil. Anoa merupakan satwa terbesar daratan Sulawesi. Terdapat dua jenis Anoa di Sulawesi, yaitu Bubalus depressicornis (Anoa dataran rendah) dan Bubalus quarlesi (Anoa dataran tinggi). Makanan Anoa berupa buah-buahan, tuna daun, rumput, pakis, dan lumut. Anoa bersifat soliter, walaupun pernah ditemui dalam kelompok. Seperti umumnya sapi liar, Anoa dikenal agresif dan perilakuknya sulit diramalkan. Karena hanya makan tunas pohon dan buah-buahan yang tidak banyak mengandung natrium, maka Anoa harus melengkapi makanannya dengan mencari natrium ditempat bergaram. Pada saat ini, populasi Anoa merosot tajam. Di cagar alam Tangkoko Dua Saudara Bitung Sulawesi Utar, jumlah Anoa menurun 90% selama 15 tahun dan jenis ini sudah mengalami kepunahan setempat.
d. Harimau Sumatra
Harimau Sumatra merupakan jenis harimau terakhir yang masih hidup di Indonesia. Harimau Sumatra terus diburu karena meningkatnya permintaan bagian tubuhnya. Kulit harimau banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti tas, sepatu, ataupun bahan pakaian. Harimau Sumatra aan punah jika terus diburu.
e. Badak Jawa
Badak Jawa terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Badak merupakan hewan yang paling langka dan paling terancam punah. Mempunyai masa hidup 33 tahun dengan panjang kira-kira 2,5 m dan tinggi 1,3 m. badak termasuk hewan mammalia yang mengalami masa perkembangbiakan yang lama, dalam satu tahun hanya dapat melahirkan anak 1-2 individu. Perkembangbiakkannya pun dapat berlangsung jika kondisi lingkungannya stabil. Badak bercula dua habitatnya di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatra. Populasi badak kian hari semakin menurun karena banyaknya perburuan liar untuk mengambil culanya.
f. Kura –Kura Berleher Ular
Meskipun jenis kura-kura itu baru ditemukan, tetapi hewan tersebut sudah terancam punah. Hewan itu hanya terdapat di Pulau Roti, Indonesia. Hewan itu banyak diburu untuk dijual ke luar negeri.
g. Penyu Hijau
Jumlah penyu hijau semakin berkurang dan terancam punah. Penyebabnya adalah pantai-pantai rusak dan perburuan liar. Hewan itu dapat ditemukan di Pantai Pangumbahan dan Suaka Margasatwa Cikepuh, Sukabumi, Jawa Barat.
h. Ikan Pari Hiu
Ikan pari hiu ditemukan di Lautan Indonesia Timur. Hewan itu ditangkap untuk memenuhi permintaan rumah makan. Jumlahnya sekarang semakin berkurang.
i. Ikan Gergaji Bergigi Besar
Sama seperti ikan pari hiu, ikan gergaji bergigi besar ditemukan di Lautan Indonesia Timur. Kondisinya pun sama, keberadaannya semakin berkurang.Hewan ini dimanfaakan untuk makanan.
j. Burung Jalak Bali
Jalak Bali memiliki penampilan yang indah dan elok. Karena keindahannya, banyak orangyang menginginkannya untuk dijadikan koleksi. Jumlahnya semakin berkurang. Sesuai dengan namanya,burung ini hanya ditemukan di Pulau Bali. Penurunan jumlah jalak bali disebabkan karena habitat burung ini berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan.
k. Burung Caerulean Paradise
Burung itu sekarang jumlahnya tidaklebih dari 100 ekor. Kerusakan tempat hidupnya di Sangihe, Sulawesi, menjadi penyebab burung ini terancam punah.
l. Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih terancam punah karena terus diburu. Burung itu diburu karena memiliki bulu yang indah. Umumnya bulunya sangat cerah dengan kombinasi hitam, coklat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau, bahkan juga ungu. Burung ini hidup menyendiri di lembah-lembah pegunungan hutan hujan tropis dan biasa bersarang di atas pohon kanopi, pohon yang tinggi besar. Cendrawasih betina biasanya bertelur dua butir, mengerami dan membesarkan anaknya sendiri. bulu burung betina dan anak-anaknya berwarna pucat dan mereka berkumpul dalam suatu kawasan agar tidak diganggu musuh. Burung ini merupakan cirri khas dari Papua, karena hidup di daerah pedalaman Papua. Dengan maraknya penebangan hutan, perburuan dan penangkapan liar, perkebunan sawit dan pencarian kayu gaharu hutan di pegunungan dan pedalaman Papua, menyebabkan perubahan lingkungan tempat tinggal cendrawasih, shingga jumlahnya kian menurun dari tahun ke tahun. Selain itu, penurunan populasi cendrawasih dikarenakan sifat reroduksi hewan tersebut sangat lambat.
m. Burung Kakaktua Jambul Kuning
Burung itu banyak diperdagangkan di Jawa, Bali, bahkan di Singapura. Jumlahnya semakin hari semakin berkurang. Burung itu memiliki jambul yang khas sehingga banyak dicari.
n. Burung Maleo
Maleo hanya ditemukan di hutan Sulawesi. Telur burung itu lima kali lebih besar daripada telur ayam. Burung itu terancam punah karena berbagai faktor. Hutan yang rusak dan tingkat kematian anak burung yang tinggi mengancam keberadaan burung ini.
o. Burung Merak
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengkilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengkilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
p. Kuskus
Kuskus Beruang atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis kuskus endemik di Sulawesi. Binatang ini termasuk dalam golongan binatang berkantung (marsupialia), dimana betinanya membawa bayi di dalam kantong yang terdapat di bagian perut. Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang ekornya 54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg. Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.Nasib Kuse di Sulawesi Utara berada dalam bahaya karena populasinya sudah terlampau kecil.Antara tahun 1980 dan 1995 di Tangkoko telah terjadi pengurangan kepadatan sebesar 50%, yakni dari 3,9 ekor per km2 menjadi 2,0 ekor per km2. Selama survei WCS di hutan-hutan lindung Sulawesi Utara tahun 1999, binatang ini hanya terlihat tujuh kali di sepanjang 491 km jalur transek. Ini menunjukkan kepadatan populasi yang sangat rendah.
q. Kijang
Kijang atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua, telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa Miosen ditemukan di Prancis dan Jerman. Kijang jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh bila patah. Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).
r. Elang Jawa
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia, karena kemiripannya dengan Garuda dan juga merupakan simbol jenis satwa langka di Indonesia. Elang Jawa hanya terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di hutan-hutan. Sebagai predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa merupakan salah satu jenis burung pemangsa terlangka di dunia. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered atau “Genting”.
s. Bangau Hitam
Masuk dalam suku ciconiidae, bangau tongtong berhabitat asli di Asia, khususnya wilayah India, Indo Cina dan Indonesia kecuali Irian dan Maluku. Mereka menyebar ke Afrika, Myanmar, Hong Kong dan Filipina. Burung berkaki kuat ini senang hidup di daerah rawa, sungai, hutan bakau, sawah, dan hutan terbuka. Kadang juga di daerah tanah kering dan berlumpur. Tubuhnya berwarna hitam, kecuali leher dan perut bagian bawah berwarna putih. Panjang tubuh bisa mencapai 91 sentimeter. Di malam hari, bangau tongtong bertengger di pohon. Spesies ini merupakan satu-satunya bangau yang tidak melebarkan kaki dan sayap pada saat terbang. Mereka termasuk hewan yang mempunyai banyak variasi gaya hidup. Bangau tongtong bisa hidup menyendiri, berpasangan atau kadang berkelompok. Burung yang di daerah Jawa populer dengan nama sandanglawe ini sudah makin sulit ditemui. Mereka termasuk satwa yang dilindungi undang-undang karena mulai terancam punah.
t. Alap-Alap
Burung ini termasuk carnivora atau pemakan daging. Salah satu jenis dari alap-alap ini yang populer adalah alap-alap capung. Dia dikenal karena tubuhnya yang kecil. Burung alap-alap capung berparuh kecil, berdarah panas, dan seperti burung pada umumnya, dia membiak dengan cara bertelur.
Dikenal sebagai burung karnivora terkecil di dunia, alap-alap capung dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dengan ukuran rata-rata sepanjang 15 cm dengan berat badan 35 gram.
u. Burung Gosong
Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnya Eulipoa wallacei adalah sejenis burung gosong berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam genus tunggal Eulipoa. Burung Gosong Maluku memiliki bulu berwarna coklat zaitun, kulit sekitar muka berwarna merah muda, iris mata coklat, tungkai kaki gelap, paruh kuning keabu-abuan, bulu sisi bawah abu-abu biru gelap dan tungging berwarna putih. Di punggungnya terdapat motif berbentuk palang dan penutup sayap yang berwarna merah gelap berujung abu-abu. Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan perbukitan dan hutan pegunungan di kepulauan Maluku dan pulau Misool di Papua Barat. Gosong Maluku adalah satu-satunya burung gosong yang diketahui bertelur pada malam hari. Sarang burung Gosong Maluku biasanya terdapat di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, keamanan yang tidak stabil di Maluku yang menghambat usaha perlindungan spesies serta populasi yang terus menyusut dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Gosong Maluku dievaluasikan sebagai rentan di dalam.
2. Tumbuhan Langka di Indonesia
a. Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga itu juga mengeluarkan bau seperti bangkai dan berukuran besar. Bunga merupakan satu-satunya organ tumbuhan yang dapat dilihat. Kuncup bunga itu dapat dijadikan obat sehingga sering dijarah. Keberadaan bunga itu mulai berkurang. Apalagi teknik budidaya yang tepat untuk menjaga kelestariannya belum ditemukan. Bunga raflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bau busuk yang dikeluarkan bunga ini digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Bunga ini merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi bunga ini sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut diantaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan, baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun pemukiman.
b. Amorphophallus Titanum
Amorphophallus titanium merupakan tumbuhan dengan bunga terbesar di dunia. Bunganya mengeluarkan bau seperti bangkai sehingga dinamakan bunga bangkai. Bunga itu termasuk bunga langka dandilindungi oleh pemerintah. Tempat hidupnya secara alami di Sumatra.
c. Kantong Semar
Tumbuhan kantong semar jarang ditemukan. Tumbuhan itu tumbuh di daerah yang kekurangan unsur nitrogen. Hutan di Tangkuban Perahu, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat hidup kantong semar.
d. Cendana
Tumbuhan cendana banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Tumbuhan digunakan sebagai rempah-rempah dan sebagai pengharum. Keberadaannya kini langka dan harganya mahal. Pohon cendana termasuk tumbuhan berkayu yang dapat menghasilkan bau harum pada batang dan akar. Karena keharumannya pohon ini menjadi sangat berharga. Kayu cendana dipakai sebagai bahan dasar pembuatan parfum dan sabun. Sifat kayunya yang halus digunakan untuk membuat hiasan. Pohon cendana merupakan tumbuhan kebanggaan dan ciri khas provinsi Nusa Tenggara Timur. Pohon cendana sekarang jumlahnya semakin berkurang sehingga digolongkan sebagai tumbuhan langka. Kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan seluruh kayu cendana dimiliki pemerintah, baik yang tumbuh alami atau ditanam warga menyebabkan masyarakat tidak terdorong untuk melestarikannya. Namun, sekarang masyarakat dipersilahkan menanam sebanyak-banyknya dan hasilnya sepenuhnya milik mereka.
e. Aquilaria sp.
Aquilaria sp. merupakan tumbuhanpenghasil kayu gaharu. Gaharu memiliki kandungan kadar damar yang wangi sehingga dijuluki emas beraroma dari hutan. Tempat hidupnya di hutan pedalaman Kalimantan. Harga jual tumbuhan itu mahal sehingga banyak diburu orang. Keberadaannya sekarang mengkhawatirkan, nyaris punah.
f. Meranti
Meranti merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sulit dicari di pasaran. Perkembangbiakan tumbuhan jenis itu sangat lama. Oleh karena itu, tumbuhan ini terancam punah. Namun, sekarang banyak ahli yang mencoba berbagai teknik pengadaan bibit. Salah satu teknik yang berhasil digunakan adalah sistem pendingin kabut. Pertumbuhan bibit asal setek lebih baik daripada pertumbuhan bibit yang terjadi secara alami. Pengembangan jenis tumbuhan tersebut menguntungkan dari segi ekonomi. Apalagi dari segi lingkungan. Tumbuhan tersebut dapat menyerap unsur karbon di hutan. Tidak heran jika meranti sangat cocok untuk dikembangkan menjadi produk hutan tanaman industri.
B.Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup memberikan manfaat terhadap kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Manusia harus berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumberdaya alam hayati., agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. Perlindungan keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Agar tidak terjadi kepunahan maka pemerintah beserta instansi terkait melakkukan usaha untuk mencegah terjadinya kepunahan dengan beberapa cara, yaitu:
· Menetapkan suakamargasatwa sebagai tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama yang sudah langka.
· Membuat cagar alam sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air.
· Membuat hutan lindung sebagai tempat untuk melindungi air/daerah resapan air karena di hutan dengan tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan meresap ke dalam tanah.
· Inseminasi buatan adalah perkembangbiakan pada hewan dengan cara menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi buatan ini biasa dilakukan pada hewan mammalia terutam ayang hampir punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakn sedikit. Tidak semua orang dapat meakukan inseminasi buatan biasanya dilakukan oleh dokter hewan di suatu lembaga pelestarian, misalnya kebun binatang.
· Kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuahan dengan cara memperbanyak sel tumbuhan menjadi tumbuhan baru. Media tenpat menumbuhkan sel tumbuh dikenal dengan media agar-agar yang telah ditambahkan beberapa unsure hara yang telah diperlukan tumbuhan.
· Pelestarian mukluk hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun kita sebagai manusia harus ikut mnjaga kelestarian mukluk hidup dan lingkungannya. Kita milai dari lingkungan terkecil, yaitu rumahdan tempat tinggal kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
· dll
Pelestarian sumber daya alam hayati dibedakan menjadi dua, yaitu secara in-situ dan ex-situ.
1. In-Situ
In-situ adalah usaha pelestarian sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) yang dilaksanakan di habitat aslinya. Misalnya pelestarian bunga padma raksasa dan bungai bangkai raksasa di Bengkulu, badak jawa di Ujung Kulon, dan biawak komodo di Pulau Komodo.
2. Ex-Situ
Ex-situ adalah usaha pelestarian sumber daya alam hayati (hewan dan tumbbuhan) yang dilaaksanakan dengan memindahkan individu yang dilestarikan dari tempat tumbuh aslinya untuk dipelihara di tempat lain .
Di bawah ini contoh-contoh dari kegiatan In-Situ dan Ex-Situ :
a. Suaka Alam
Suaka alam merupakan kawasan khusus untuk perlindungan dan pelestarian sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan), baik yang terdapat di daratan maupun perairan. Suaka alam terdiri dari cagar alam dan suakamargasatwa.
1) Cagar Alam
Cagar alam merupakan tempat perlindungan terhadap tanaman-tanaman supaya tidak terjadi penebangan secara liar atau semena-mena sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Cagar alam membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya diserahkan kepada alam agar terjadi proses secara alami. Cagar alam dimaksudkan untuk melindungi cirri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam.
2) Suakamargasatwa
Suakamargasatwa merupakan tempat perlindungan hewan-hewan yang hampir punah, sehingga hewan dapat hidup dan berkembang biak tanpa ada yang mengganggunya.
b. Taman Laut
Taman laut merupakan wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman laut tinggi, unik dan enak. Kawasan ini dijadikan sebagai kawasan konservasi alam, misalnya taman laut Bunaken di Sulawesi Utara. Taman laut juga berfungsi sebagai tempat wisata dan pelestarian flora dn fauna laut. Di taman laut terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan laut, misalnya rumput laut, hewan-hewan karang, udang, cumi-cumi.
c. Kawasan Wisata
Kawasan wisata merupakan kawasan di darat atau di perairan yang secara khusus dibina, dipeihara, dan dimanfaatkan untuk kepentingan wisata. Kawasan wisata terdiri dari tman buru dan taman wisata.
1) Taman Buru
Taman buru adalah kawasan dimana beberapa satwa yang terdapat di kawasan itu dapat diburu.
2) Taman Wisata
Taman wisata adalah kawasan yang memiliki keindahan dan keunikan alam sehingga dapat dimanfaatkan untuk wisata, rekreasi, maupun untuk kepentingan pendidikan.
d. Taman Nasional
Taman nasional merupakan perlindungan alam yang berupa suatu kawasan luas. Di tempat tersebut tidak diperbolehkan terdapat bangunan tempat tinggal dan industri. Di dalam taman nasional, hewan dan tumbuhan dibiarkan hidup secara alami. Pengunjung hanya boleh melihat, mendengar, dan tidak boleh mencemari atau mengubah habitat serta dilarang member makan satwa yang terdapat di taman nasional tersebut. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
e. Kebun Raya
Selain untuk menarik wisatawan, pembuatan kebun raya juga berfungsi untuk menjaga kelestarian flora yang ada. Indonesi memiliki kebun raya yang cukup terkenal. Wisatawan yang berkunjung di kebun raya dlarang membuat coretan, memetik, atau mengaambil bagian tumbuahan yang erdapat didalamya.kebun raya adalah kebun buatan. Kebun raya sering disebut juga sebagai kebun botani.
f. Kebun Koleksi/Plasma Nutfah
Kebun koleksi merupakan kebun yang mempertahankan plasma nutfah unggul dalam bentuk koleksi hidup. Sedangkan kebun plasma nutfah adalah perkembangan dari kebun koleksi. Kebun ini melestarikan bukan saja plasma nutfah yang termasuk bibit unggul dari luar negeri, tetapi juga bibit dari negara kita sendiri.
g. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan produksi (diambil hasilnya) yang dimanfaatkan untuk obyek wisata. Diharapkan wisatawan dapat menikmati keanekaragamanhayati beserta lingkungannyauntuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
h. Hutan Lindung
Hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan. Hutan tersebut berfungsi sebagai daerah resapan air. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi erosi dan mengatur tata air.
i. Agrowisata
Agrowisata merupakan tempat pemeliharaan tanaman sekaligus sebagai tempat rekreasi keluarga.
C.Penghargaan Pemerintah
Usaha pelestarin keanekaragaman hayati tidak bisa lepas dari usaha pelestarian lingkungan hidup. Usaha pelestarian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah bahkan member penghargaan atas keberhasilan seorang kelompok/seseorang dalam upaya melestarikan lingkungannya. Penghargaan oleh pemerintah tersebut berupa:
a. Kalpataru
Kalpataru merupakan penghargaan bertaraf nasional yang diberikan kepada :
· Penyelamat lingkungan hidup, yaitu mereka telah menyelamatkan lingkungan hidu dari kerusakan.
· Perintis lingkungan hidup, yaitu mereka telah mempelopori untuk mengubah lingkungan hidup kritis menjadi subur kembali.
· Pengabdi lingkungan hidup, yaitu petugas-petugas yang telah mengabdikan dirnya untuk menjaga pelestarian lingkungan hidup.
Kalpataru berbentuk pahatan tiga dimensi yang berlapis emas murni. Pahatan tersebut mencontoh pahatan yang ada pada candi Mendut yang melukiskan pohon kehidupan, serta mencerminkan sikap hidup manusia Indonesia terhadap lingkungannya, yaitu keselarasan dan keserasian dengan alam sekitarnya.
b. Adipura
Adipura merupakan penghargaan bertaraf nasional yang diberikan kepada :
· Kota-kota terbesih di Indonesia.
· Daerah-daerah yang telah berhasil membuat laporan Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan.
Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ dsb.
B. Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. agar manfaat ini dari makalah ini dapat diambil penulis dan orang yang mambacanya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar dkk. 2002. IPA Biologi untuk SLTP kelas 1. Malang. Erlangga.
Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan.
2004. SAINS BIOLOGI kelas VII. Erlangga
Marni, Desi dkk. 2011. Makalah Penentuan Nilai Akhir. Bukittinggi. STAIN Bukittinggi.
Buku: BIOLOGI untuk SMA/MA KELAS X Semester 2
http://www.crayonpedia.org/mw/Klasifikasi_Makhluk_Hidup_7.2
http://kakgilang.multiply.com/journal/item/6
http://www.crayonpedia.org/mw/PELESTARIAN_MAKHLUK_HIDUP_YAYAT_IBAYTI
http://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/keanekaragaman-hayati/
http://www.scribd.com/doc/12444999/rangkuman-biologi-keanekaragaman-hayati
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
http://fauzzzblog.wordpress.com/2009/12/06/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/
http://agan-wandi.blogspot.com/
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=220968
http://kesbangpollinmas.riau.go.id/statis-19-kehutanan.html
http://biologi-go.blogspot.com.id/keanekaragaman-makhluk-hidup-dan.html